PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP PERILAKU KEKERASAN PADA PASIEN JIWA DI PUSKESMAS REJOSO KABUPATEN NGANJUK

Record Detail

SKRIPSI 2019

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP PERILAKU KEKERASAN PADA PASIEN JIWA DI PUSKESMAS REJOSO KABUPATEN NGANJUK

File Attachment

LOADING LIST...

Upaya mengatasi pasien jiwa dengan resiko perilaku kekerasan umumnya masih menggunakan pengikatan atau restrain, namun hal itu menimbulkan dilema etik profesi keperawatan jiwa, sehingga perlu asuhan keperawatan dalam bentuk komunikasi terapeutik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik terhadap perubahan perilaku kekerasan pada pasien jiwa di Puskesmas Rejoso Kabupaten Nganjuk.
Desain penelitian ini adalah pre eksperimen dengan pendekatan One Group Pre-Post Test Design. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11-25 Februari 2019 di Puskesmas Rejoso. Populasi adalah seluruh pasien gangguan jiwa dengan perilaku kekerasan di Puskesmas Rejoso, sebanyak 28 orang. Sampel diambil dengan teknik Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental sampling dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 20 responden. Variabel independen adalah komunikasi terapeutik dan variabel dependen adalah perubahan perilaku kekerasan. Instrumen penelitian ini adalah SPTK dan lembar observasi (check list). Analisa data menggunakan uji T Berpasangan dengan ? = 0.05.
Hasil penelitian menunjukkan perilaku kekerasan hampir setengah dari total responden pasien jiwa di Puskesmas Rejoso sebelum diberi komunikasi terapeutik diketahui memiliki skor perilaku kekerasan sebesar 8, yaitu sebanyak 9 responden (45%). Setengah dari total responden pasien jiwa di Puskesmas Rejoso sesudah diberi komunikasi terapeutik memiliki skor perilaku kekerasan sebesar 5, yaitu sebanyak 10 responden (50%). Ada pengaruh komunikasi terapeutik terhadap perilaku kekerasan pada pasien jiwa di Puskesmas Rejoso Kabupaten Nganjuk. Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan Uji T berpasangan menghasilkan nilai p-value=0,000 ? ? (0,05), sehingga H0 ditolak atau Ha diterima.
Pemberian komunikasi terapeutik penelitian ini telah berhasil menurunkan tingkat perilaku kekerasan pasien perilaku kekerasan. Disarankan bagi Puskesmas Rejoso untuk mengembangkan komunikasi terapeutik sebagai terapi utama yang diberikan pada pasien jiwa dengan risiko perilaku kekerasan.

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik, Perilaku Kekerasan, Pasien Gangguan Jiwa.


Detail Information

Item Type
Associate’s Degree
Student ID
2,02E+11
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
14201
Departement
S1 KEPERAWATAN
Copyright
STIKES SATRIA BHAKTI NGANJUK
Doi




Information


RECORD DETAIL


Back To Previous