SKRIPSI 2017
PEMBERIAN CERITA BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK - KANAK AISYIYAH GONTOR KABUPATEN PONOROGO
File Attachment
Usia dini merupakan periode kritis dalam perkembangan anak. Peningkatan kecerdasan pada anak berlangsung sangat pesat saat tahun-tahun awal kehidupan. Salah satu aspek perkembangan anak adalah kemampuan bahasa. Kemampuan bahasa merupakan bagian yang sangat penting bagi anak untuk melakukan komunikasi. Akan tetapi, faktanya masih banyak anak yang mengalami gangguan kemampuan bahasa. Optimalisasi perkembangan anak dapat dilakukan dengan cara menstimulasi kemampuan anak sesuai dengan usianya. Stimulasi yang dapat diberikan pada anak usia dibawah 5 tahun untuk merangsang perkembangan bahasa ialah dalam bentuk permainan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian cerita bergambar terhadap kemampuan bahasa pada anak usia prasekolah di Taman Kanak - Kanak Aisyiyah Gontor Kabupaten Ponorogo.nDesain penelitian adalah pra eksperimental dengan pendekatan one group pre-post test design. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1-14 Februari 2017 di Taman Kanak - Kanak Aisyiyah Gontor Kabupaten Ponorogo. Populasi penelitian adalah anak usia prasekolah sebanyak 45 anak. Sampel sebesar 35 responden diambil secara purposive sampling. Variabel independen penelitian ini ialah pemberian cerita bergambar dan variabel dependen kemampuan bahasa dengan menggunakan KPSP. Uji statistik Wilcoxon dengan ?= 0,05.nHasil penelitian didapatkan hampir setengah responden yakni 15 anak (42,9%) perkembangan bahasa anak usia prasekolah di Taman Kanak - Kanak Aisyiyah Gontor sebelum diberikan cerita bergambar dalam kategori meragukan dan hampir seluruhnya 27 responden (77,1%) setelah diberikan cerita bergambar dalam kategori sesuai. Hasil uji didapatkan nilai p = 0,000 ? ? (0,05) artinya ada pengaruh pemberian cerita bergambar pada anak usia prasekolah di Taman Kanak - Kanak Aisyiyah Gontor terhadap kemampuan bahasa. nOrang tua dan pihak sekolah mempunyai peran penting untuk mengoptimalkan kemampuan bahasa anak. Orang tua hendaknya sering memberikan stimulus bahasa dengan menggunakan media cerita bergambar. Sekolah hendaknya menambahkan pada kurikulumnya berupa permainan cerita bergambar yang lebih variatif dan edukatif untuk merangsang perkembangan bahasa peserta didik.nnKata Kunci: Cerita bergambar, anak usia prasekolah, kemampuan bahasa